Jumat, 05 November 2010

Penyelarasan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis

Penyelarasan IT dengan strategi bisnis merupakan masalah yang telah lama dihadapi. Strategi bisnis merupakan bagaimana sebuah perusahaan memposisikan dirinya secara dan menjalankan bisnisnya dengan cara yang berbeda dengan perusahaan lain. Karena strategi memposisikan kegiatan bisnis dijalankan secara berbeda dengan perusahaan lain, maka diperlukan dukungan teknologi informasi (IT) yang berbeda pula. Strategi pengembangan IT harus memiliki keselarasan dengan strategi bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Dalam melakukan penyelarasan IT, perlu melakukan pertimbangan arah strategi bisnis yang jelas, komunikasi, komitmen dan itegrasi dari masing – masing fungsi yang ada dalam perusahaan. Enterprise Architecture digunakan sebagai cetak biru dari perancangan infrastruktur sistem informasi agar dapat memenuhi kebutuhan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Perubahan dalam lingkungan bisnis menyebabkan diperlukannya penilaian keselarasan IT dan strategi bisnis ini secara berkala.

Pendahuluan

Penyelarasan antar bisnis strategi dengan teknologi informasi (IT) merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Seringkali keputusan untuk melakukan pengembangan dibidang teknologi informasi hanya didasarkan pada kemampuan sebuah perangkat lunak yang canggih tanpa melihat lebih jauh apakah perangkat lunat tersebut telah sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang. Tentu penggunaan aplikasi yang canggih dapat memberikan keuntungan dalam bersaing (competitive advantage) bagi perusahaan. Tetapi keuntungan yang diberikan dengan cara ini tidak akan dapat berlangsung lama. Apabila ternyata ada perangkat lunak baru dengan kemampuan yang lebih canggih, maka keuntungan yang dimiliki tentu akan ikut hilang bersamaan dengan munculnya perangkat lunak yang baru tersebut.

Perusahaan yang berhasil melakukan integrasi antar teknologi dengan strategi bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang signifikan. IT telah menjadi enabler yang penting bagi strategi bisnis dalam hal kustomisasi masal, diferensiasi kompetitif, peningkatan kualitas, dan peningkatan dan otomatisasi proses. Penyelarasan strategi bisnis dan IT digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, meningkatkan hubungan dengan konsumen dan suplier, dan menciptakan produk dan solusi bisnis baru. Kegagalan dalam melakukan penyelarasan ini dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan kehilangan kesempatan.

Dalam tulisan ini akan akan dibahas tentang strategi bisnis, peranan IT dalam mendukung strategi bisnis, hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menyelaraskan IT dan strategi bisnis, dan Enterprise Achitecture sebagai framework dalam merencanakan infrastruktur IT dalam perusahaan. Tulisan ini masih bersifat overview dari masalah penyelarasan yang dihadapi. Diharapkan di masa yang akan datang dapat dilakukan penilaian – penilaian terhadap kasus – kasus penyelarasan IT dan strategi bisnis yang lebih spesifik dalam lingkungan usaha di Indonesia.

Strategi Business

Strategi sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan pasar. Strategi itu sendiri merupakan arahan dan ruang lingkup dari perusahaan dalam jangka panjang yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan melalui penggunaan sumber daya yang ada dalam lingkungan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi harapan dari para stakeholder.

Dalam strategi ada aspek arahan (direction) yang menunjukkan kemana tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka panjang, keuntungan kompetitif (competitive advantage) yang menunjukkan bagaimana perusahaan akan dapat melakukan kegiatannya dengan lebih baik dari para kompetitornya yang berada dalam pasar yang sama, sumber daya (resource) yang menunjukkan sumber daya apa saja yang ada dan dibutuhkan untuk dapat bersaing, lingkungan (environment) yang menunjukkan keadaan eksternal perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk dapat bersaing, serta nilai dan ekspektasi yang dimiliki oleh orang – orang yang berada di lingkungan bisnis (stakeholder).

Strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan membedakannya dengan perusahaan – perusahaan lain. Menurut Micheal E. Porter dalam [5], menjalankan operasi dalam perusahaan secara efektif dan efisien tidak lagi mencukupi untuk disebut sebagai strategi perusahaan. Esensi dari sebuah strategi adalah memilih untuk melakukan aktifitas yang berbeda atau melakukan aktifitas yang sama dengan cara yang berbeda dan memberikan posisi strategis yang lebih baik dari pada para pesaing. Perusahaan dapat memberikan performa yang lebih baik dari para pesaing hanya jika perusahaan dapat menentukan perbedaan yang dimilikinya dan mempertahankannya. Perbedaan tersebut harus dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi para konsumen atau menciptakan nilai yang hampir sama tetapi dengan biaya yang lebih murah atau bahkan keduannya.

Karena perbedaan ini, maka setiap perusahaan tentunya akan memerlukan penggunaan IT secara berbeda sesuai dengan strategi yang diterapkan. Penggunaan aplikasi sistem informasi yang disediakan oleh vendor pihak ketiga sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam menjalankan proses bisnis.

Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, pertama proses bisnis perlu dilakukan modifikasi agar sesuai dengan IT yang digunakan, atau kedua melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap IT. Jika yang pertama yang dipilih, tentunya hal ini akan sangat berpengaruh pada strategi bisnis yang telah ditetapkan. Perubahan proses bisnis yang dijalankan dapat menyebabkan perubahan strategi bisnis, dan dapat mengakibatkan tidak tercapainya aspek arahan dari strategi itu sendiri. Tentunya hal yang paling logis untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah untuk melakukan penyesuaian atau penyelarasan dalam konteks ini terhadap penggunaan IT agar sesuai dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan.

Peranan IT

Saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang besar untuk dapat mewujudkan tujuannya dan menjalankan strategi bisnis yang telah di formulasikan. Informasi yang disediakan memegang peranan penting untuk dapat berhasil. IT memegang peranan penting dalam mewujudkan strategi bisnis.

Sebuah organisasi yang telah mengadopsi teknologi informasi ke dalam proses bisnis yang dilakukannya, tentunya akan ikut memikirkan peranan yang akan dilakukan oleh IT. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan IT untuk menjalankan operasi sehari – hari agar dapat berjalan dengan baik dan efisien. Ada juga perusahaan yang menggunakan IT sebagai enabler untuk menciptakan kesempatan – kesempatan baru yang mungkin tidak akan dapat dilakukan tanpa dukungan IT. Serta IT juga digunakan sebagai cara baru untuk mengatur fungsi – fungsi yang ada dalam organisasi. Peranaan IT dalam organisasi ini juga akan mempengaruhi penyelarasan yang terjadi dalam perusahaan. Penetapan peran IT ini juga berpengaruh pada mengembangkan portfolio aplikasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Bjorn Cumps Stijn Vieane, dan Guido Dedene dalam [1] menentukan ada tiga peranan IT dalam organisasi. Pertama memegang peran konservatif sebagai pendukung dalam organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan teknologi IT yang sudah terbukti dan matang. Kedua memegang peran yang kritis dan penting dalam organisasi. Perusahaan ini memilih menggunakan dan menginvestasikan pada teknologi IT terkini. Ketiga memegang peran sebagai inovator dalam bisnis. Perusahaan ini berkompetisi dalam dunia usaha yang sangat tergantung pada teknologi dan menggunakan IT sebagai alat dalam berkompetisi (competitive weapon). Dari hasil analisis terhadap ketiga peranan IT, ditemukan bahwa perusahaan yang menggunakan IT sebagai peran yang kritis dan inovatif cendrung untuk lebih selaras dari pada perusahaan yang menggunakan IT secara konservatif. Perusahaan seperti itu juga menganggap IT sebagai investasi yang penting yang akan mempengaruhi performa perusahaan di saat ini dan di masa yang akan datang.


Sumber : http://bisigi.wordpress.com/2008/06/02/penyelarasan-teknologi-informasi-dengan-strategi-bisnis/

Selasa, 22 Juni 2010

MRAM: Teknologi Terbaru Memori Komputer, 10 Kali Lebih Cepat dari RAM

Kecepatan komputer selalu didambakan oleh siapa saja. Berbagai usaha dan penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komputer. Beberapa waktu yang lalu super komputer tercepat di dunia telah hadir untuk membantu militer amerika melakukan perhitungan. Kini giliran sebuah teknologi di bidang Memory komputer.

Sebelumnya Anda pasti pernah mendengar istilah RAM (Ramdom Access Memory) untuk menyebut memory komputer. Memory RAM ini memiliki berbagai jenis mulai dari EDO RAM, DDR1, DDR2 dan beberapa jenis lainnya.

Namun ternyata RAM saja belum cukup untuk memuaskan kebutuhan manusia akan tuntutan kecepatan. Oleh karena itu, Fisikawan dan Insinyur Jerman mengembangkan sebuah jenis memory baru.

Memory tersebut diberi nama Magnetoresistive Random Access Memory (MRAM), memory ini bukan hanya lebih cepat daripada RAM tetapi juga Lebih hemat Energi. Kehadiran MRAM sepertinya akan meningkatkan perkembangan mobile computing dan level penyimpanan dengan cara membalik arah kutub utara-selatan medan magnit.

IBM dan beberapa perusahaan pengembang yang lain berencana menggunakan MRAM, MRAM ini akan memutar elektron-elektron untuk mengganti kutub magnet. Hal ini juga dikenal sebagai spin-torque MRAM (Torsi putar MRAM) teknologi inilah yang kini sedang dikembangkan oleh para fisikawan dan insinyur Jerman.

Dengan membangun pilar-pilar kecil berukuran 165 nano meter, akan mengakibatkan magnet variabel pada atas lapisan akan mengakibatkan arus listrik mengalir dari bawah ke atas dan akan memutar posisi elektron. Medan magnet ini akan berubah dan hanya membutuhkan sedikit waktu untuk merubah kutub medan magnet ini. Kemudian kutub utara dan selatan akan bertukar.

Kecepatan MRAM mencapai 10 kali lipat kecepatan RAM. Kecepatan ini masih bisa terus dikembangkan dimasa depan.


Sumber : http://shirogadget.com/mram-teknologi-terbaru-memori-komputer-10-kali-lebih-cepat-dari-ram/


Rabu, 28 April 2010

Where Is Tux

WHERE IS TUX

Where Is Tux adalah sebuah game sederhana pangasah otak menggunakan visual basic 6. Pada game ini terdapat 24 kartu dengan 12 gambar yang berbeda, jadi cara bermain game ini hanya untuk mencocokan kartu agar kartu tersebut bisa hilang. kenapa kami memilih TUX? hal ini dikarenakan TUX adalah sebuah karakter yang lucu dan banyak gambar-gambar perubahan dari karakter tersebut dan mengapa kami memilih VB? VB atau visual basic adalah bahasa pemrograman yang tidak asing bagi kami karena pada tingkat 1 kami sudah mempelajari bahasa pemrograman VB.
berikut ini adalah tampilan dari awal dari game yang kami buat.
bila semua gambar telah dibuka semua, maka tampilan akan seperti dibawah ini :


Selasa, 02 Maret 2010

Game Online - Audition AyoDance

Jaman sekarang siapa sich yang tidak tau tentang game OnLine, game yang bias di mainkan secara bersama-sama via internet itu iho? sekarang game Online via Internet ini sudah berkembang sangat pesat di Indonesia kita tinggal memilih game seperti apa yang mau kita mainkan, dari yang saya lihat sich kebanyakan game dengan jenis perang seperti Warcraft DotA, RF Online, PW (Perfect World), CS online yang biasanya dimainkan oleh para lelaki. Tapi, sekarang para wanita juga bisa main game Online karena ada game yang lebih “ce banget” seperti dance. Ada dua jenis game dance (yang saya tahu) di Indonesia yaitu Ayo Dance dan Idol Street.

Secara grafis game ayo dance Audition 1 lebih sederhana dibandingkan dengan Audition 2 yang jauh lebih baik karena efek cahaya yang di tingkatkan supaya dancer lebih asik ngedance.
Game Ayo Dance Audition 1 dan Ayo Dance Audition 2
Dari segi desain, game ayo dance memiliki karekter yang sangat imut, ini merupaka target pasar game AyoDance yang para gamernya menginginkan icon yang casual.
Karakter Ayo Dance

Urusan lagu, daftar lagu ayo dance sangat pas untuk dijadikan tame dance. Di Audition 2 kita bisa memilih lagu menurut criteria tertentu. Kalo mau ganti pakaian kita bisa pergi ke Mall yang udah dirombak abis serasa di toko beneran.
Mall di Audition 2 Ayo Dance

Berbeda dengan ayo dance audition sebelumnya di audition 2 para dancer bias memiliki rumah sendiri, setelah slesai nge-dance para dancer bias beristirahat di rumah dan ngundang teman-temannya untuk bersantai bareng. Efek 3D pada Audition 2 ini membuat kita serasa di rumah beneran.
Rumah pada Audition 2

Untuk mau tau lebih lanjut langsung ja ikutan main AyoDance karena banyak lagi fitur menarik dalam audition AyoDance.

====================================================================
Kelompok Softskill - Pengantar Teknologi Game
Tema Game OnLine
1. Andhika
2. Ari saputra
3. Dianie Permatasari
4. Lisa Gayatri
5. Sulistiyo Adi N

Sabtu, 09 Januari 2010

HAKor


HAKor
(Hari Anti Korupsi)

Tanggal 9 Desember merupakan Hari Anti Korupsi sedunia yang ditandai dengan penandatanganan United Nation Againts Corruption (UNCAC) pada tahun 2003. Perjanjian ini menunjukkan komitmen dunia untuk memperkuat perlawanan terhadap korupsi, ada 134 negara yang ikut serta dalam perjanjian ini termasuk Indonesia.

Enam tahun telah berlalu semenjak penandatanganan UNCAC tersebut dan Indonesia tetap berusaha untuk melawan korupsi yang makin marak terungkap sehingga dapat keluar dari peringkat 10 besar Negara terkorup di dunia.

Bila dilihat 20 tahun terakhir banyak kasus korupsi yang menjadi sorotan masyarakat, antara lain kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesai atau yang kita kenal dengan kasus BLBI I dan BLBI II, sekarang yang sedang menjadi sorotan adalah kasus Bank Century yang menyedot uang Negara sebesar Rp.6,7 Triliun dan menyeret dua nama pejabat tinggi Negara yaitu Boediono sebagai Wakil Presider RI dan Sri Mulyani sebagai Mentri Keuangan Nagera.

9 desember 2009 mahasiswa dan aliansi-aliansi Anti Korupsi berkumpul dikawasan bundaran HI untuk memperingati Hari Anti Korupsi sedunia. Mereka melakuakan hal tersebut untuk menagih komitmen pemerintah terhadap penegakan hukum dalam kasus korupsi. Adapun poin-poin tuntutan dari mahasiswa dan aliansi-aliansi tersebut adalah :

  1. Meminta Presiden RI untuk membuktikan komitmennya terhadap penegakan hukum dalam kasus korupsi.
  2. Meminta pemerintah agar mengusut kasus-kasus korupsi dan secara transparan dan tuntas serta menyeret pelaku yang terkait tanpa pandang bulu dengan hukuman yang seberat-baratnya.
  3. Mensosialisasiakan pendidikan anti korupsi sebagai upaya pencegahan tindakan korupsi disemua tingkat dan lapisan masyarakat.


Kelompok Softskill
- Dianie Permatasari
- Gamal Hariyanto
- Lisa Gayatri
- Sulistiyo Adi Nugroho

Rabu, 06 Januari 2010

Listing Palles C - Rumah


mulaiOpenGL();
//
// mulai looping utama program
float atas = 0.0f;
float bawah = -1.0f;
...
// lakukan penggambaran di sini
//---------------------------------------------
glTranslatef(-3.0f,-5.0f,-60.0f);
glRotatef(atas,0.0f,1.0f,0.0f);
glRotatef(bawah,1.0f,0.0f,0.0f);

glBegin(GL_QUADS);
//kubus Atas
glColor3ub(200,100,50);
glVertex3f(-15.0f,5.0f,15.0f); glVertex3f(15.0f,5.0f,15.0f);
glVertex3f(15.0f,5.0f,-15.0f); glVertex3f(-15.0f,5.0f,-15.0f);
//kubus Bawah
glColor3ub(50,100,200);
glVertex3f(-10.0f,-10.0f,10.0f); glVertex3f(10.0f,-10.0f,10.0f);
glVertex3f(10.0f,-10.0f,-10.0f); glVertex3f(-10.0f,-10.0f,-10.0f);
//kubus Kanan
glColor3ub(100,10,200);
glVertex3f(10.0f,5.0f,10.0f); glVertex3f(10.0f,-10.0f,10.0f);
glVertex3f(10.0f,-10.0f,-10.0f); glVertex3f(10.0f,5.0f,-10.0f);
//Kubus Kiri
glColor3ub(200,10,100);
glVertex3f(-10.0f,5.0f,10.0f); glVertex3f(-10.0f,-10.0f,10.0f);
glVertex3f(-10.0f,-10.0f,-10.0f); glVertex3f(-10.0f,5.0f,-10.0f);
//Kubus Depan
glColor3ub(10,200,100);
glVertex3f(-10.0f,5.0f,10.0f); glVertex3f(-10.0f,-10.0f,10.0f);
glVertex3f(10.0f,-10.0f,10.0f); glVertex3f(10.0f,5.0f,10.0f);
//Kubus Belakang
glColor3ub(100,200,10);
glVertex3f(-10.0f,5.0f,-10.0f); glVertex3f(-10.0f,-10.0f,-10.0f);
glVertex3f(10.0f,-10.0f,-10.0f); glVertex3f(10.0f,5.0f,-10.0f);
glEnd();

glBegin(GL_TRIANGLES);
//Limas Depan
glColor3ub(180,200,50);
glVertex3f(-15.0f,5.0f,15.0f); glVertex3f(15.0f,5.0f,15.0f);
glVertex3f(0.0f,15.0f,0.0f);
//Limas Belakang
glColor3ub(50,200,180);
glVertex3f(-15.0f,5.0f,-15.0f); glVertex3f(15.0f,5.0f,-15.0f);
glVertex3f(0.0f,15.0f,0.0f);
//Limas kanan
glColor3ub(250,50,150);
glVertex3f(15.0f,5.0f,15.0f); glVertex3f(15.0f,5.0f,-15.0f);
glVertex3f(0.0f,15.0f,0.0f);
//Limas Kiri
glColor3ub(150,50,250);
glVertex3f(-15.0f,5.0f,-15.0f); glVertex3f(-15.0f,5.0f,15.0f);
glVertex3f(0.0f,15.0f,0.0f);
glEnd();

if(glfwGetKey(GLFW_KEY_UP))bawah -=1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_DOWN))bawah +=1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_RIGHT))atas +=1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_LEFT))atas -=1.1f;
//-----------------------------------------------

Selasa, 05 Januari 2010

Listing Palles C - Monas


mulaiOpenGL();
//
// mulai looping utama program
float kaki = 1.0f;
float atbw = 0.0f;
while( mRunning )
{
//
// bersihkan layar dan depth buffer
glClear( GL_COLOR_BUFFER_BIT | GL_DEPTH_BUFFER_BIT );
glLoadIdentity();
//
// lakukan penggambaran di sini
//------------------------------------------------------------------------------------
glTranslatef(-7,-15,-80);
glRotatef(kaki,0,1,0);
glRotatef(atbw,1,0,0);
glBegin(GL_QUADS);
//bawah bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,0,0); glVertex3f(10,0,0);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(10,0,-10); glVertex3f(0,0,-10);
//atas bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-5,5,5); glVertex3f(15,5,5);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(15,5,-15); glVertex3f(-5,5,-15);
//depan bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,0,0); glVertex3f(10,0,0);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(15,5,5); glVertex3f(-5,5,5);
//blakang bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,0,-10); glVertex3f(10,0,-10);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(15,5,-15); glVertex3f(-5,5,-15);
//kanan bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(10,0,0); glVertex3f(10,0,-10);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(15,5,-15); glVertex3f(15,5,5);
//kiri bngun1
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,0,0); glVertex3f(0,0,-10);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(-5,5,-15); glVertex3f(-5,5,5);

//bawah bngun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,5,0); glVertex3f(10,5,0);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(10,5,-10); glVertex3f(0,5,-10);
//atas bngun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(3,25,-3); glVertex3f(7,25,-3);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-7); glVertex3f(3,25,-7);
//depan bngun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,5,0); glVertex3f(10,5,0);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-3); glVertex3f(3,25,-3);
//blakng bngun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,5,-10); glVertex3f(10,5,-10);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-7); glVertex3f(3,25,-7);
//kanan bangun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(10,5,0); glVertex3f(10,5,-10);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-7); glVertex3f(7,25,-3);
//kiri bangun2
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(0,5,0); glVertex3f(0,5,-10);
glColor3f(1.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-7); glVertex3f(3,25,-3);

//bawah bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-3); glVertex3f(7,25,-3);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-7); glVertex3f(3,25,-7);
//atas bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(1.5,27,-1.5); glVertex3f(8.5,27,-1.5);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(8.5,27,-8.5); glVertex3f(1.5,27,-8.5);
//depan bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-3); glVertex3f(7,25,-3);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(8.5,27,-1.5); glVertex3f(1.5,27,-1.5);
//belakang bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-7); glVertex3f(7,25,-7);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(8.5,27,-8.5); glVertex3f(1.5,27,-8.5);
//kanan bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-3); glVertex3f(7,25,-7);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(8.5,27,-8.5); glVertex3f(8.5,27,-1.5);
//kiri bngun3
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-3); glVertex3f(3,25,-7);
glColor3f(0.0f,1.0f,1.0f);
glVertex3f(1.5,27,-8.5); glVertex3f(1.5,27,-1.5);
glEnd();

glBegin(GL_QUADS);
//bawah bngun4
glColor3f(0.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,25,-3); glVertex3f(7,25,-3);
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(7,25,-7); glVertex3f(3,25,-7);
glEnd();
glBegin(GL_TRIANGLES);
//bagian depan
glColor3f(0.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,27,-3); glVertex3f(7,27,-3);
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(5,32,-5);
//bagian belakang
glColor3f(0.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(7,27,-7); glVertex3f(3,27,-7);
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(5,32,-5);
//bagian kanan
glColor3f(0.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(7,27,-7); glVertex3f(7,27,-3);
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(5,32,-5);
//bagian belakang
glColor3f(0.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(3,27,-7); glVertex3f(3,27,-3);
glColor3f(1.0f,0.0f,1.0f);
glVertex3f(5,32,-5);
glEnd();

//tuk Alas monas
glBegin(GL_QUADS);
//atas kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,0,15); glVertex3f(25,0,15);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(25,0,-25); glVertex3f(-15,0,-25);
//alas kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,-1,15); glVertex3f(25,-1,15);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(25,-1,-25); glVertex3f(-15,-1,-25);
//kanan kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(25,0,15); glVertex3f(25,-1,15);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(25,0,-25); glVertex3f(25,-1,-25);
//kiri kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,0,15); glVertex3f(-15,-1,15);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,0,-25); glVertex3f(-15,-1,-25);
//depan kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,0,15); glVertex3f(25,0,15);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,-1,15); glVertex3f(25,-1,15);
//belakang kotak1
glColor3f(1.0f,0.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,0,-25); glVertex3f(25,0,-25);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-15,-1,-25);glVertex3f(25,-1,-25);

//atas kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-1,18); glVertex3f(28,-1,18);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(28,-1,-28); glVertex3f(-18,-1,-28);
//alas kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-2,18); glVertex3f(28,-2,18);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(28,-2,-28); glVertex3f(-18,-2,-28);
//kanan kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(28,-1,18); glVertex3f(28,-2,18);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(28,-1,-28); glVertex3f(28,-2,-28);
//kiri kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-1,18); glVertex3f(-18,-2,18);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-1,-28);glVertex3f(-18,-2,-28);
//depan kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-1,18); glVertex3f(28,-1,18);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-2,18); glVertex3f(28,-2,18);
//belakang kotak2
glColor3f(0.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-1,-28); glVertex3f(28,-1,-28);
glColor3f(1.0f,1.0f,0.0f);
glVertex3f(-18,-2,-28); glVertex3f(28,-2,-28);
glEnd();

if(glfwGetKey(GLFW_KEY_UP)) atbw -= 1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_DOWN)) atbw += 1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_LEFT)) kaki -= 1.1f;
if(glfwGetKey(GLFW_KEY_RIGHT)) kaki += 1.1f;

//------------------------------------------------------------------------------------